LEBARAN, PENGAMANAN PARANGTRITIS DIPERKETAT
KR – 20 Agustus 2011
BANTUL (KR)- Proyek perbaikan Jalan Yogya-Parangtritis di sekitar Kompleks Pasar Seni Gabusan (PSG) Sewon Bantul ‘dikebut’ dan diprediksi rampung sebelum Lebaran. Bila ternyata target tersebut meleset, sepekan sebelum dan sesudah Lebaran pengerjaan harus dihentikan. Langkah tersebut untuk menghindari kemacetan lantaran mobilitas warga yang merayakan Lebaran terlalu tinggi.
Hal tersebut dikatakan Kepala Bidang Bina Marga Dinas Pekerjaan Umum (DPU) Provinsi DIY, Ir Salamun MT, Jumat (19/8). Dijelaskan, perbaikan dilakukan lantaran kondisi jalan tersebut banyak mengalami kerusakan atau bergelombang. Khusus di bunderan PSG kondisi jalannya bergelombang.
Salamun mengemukakan, bila tidak dilakukan perbaikan hal tersebut sangat membahayakan pengguna jalan. Terkait target selesainya perbaikan, Salamun tidak bisa memastikan.
“Bila memungkinkan sebelum Lebaran memang harus selesai, tetapi andaikata tidak, sepekan sebelum Lebaran pengerjaan harus dihentikan, baru mulai lagi H+7,” ujar Salamun.
Kebijakan itu menghindari terjadinya kemacetan, karena bila pengerjaan tetap dipaksakan badan jalan tidak mungkin semua bisa dilalui. Sementara volume kendaraan dipastikan berlipat ketimbang hari biasa. Kepadatan kemungkinan terjadi sebelum dan sesudah Lebaran. “Harapan kami mayarakat bisa menikmati kondisi jalan yang mantab, selama merayakan Lebaran,” ujarnya.
Parangtritis Diperketat
Disisi lain, guna menghindari terjadinya musibah di Pantai Parangtritis Tim SAR akan memperketat pengamanan terhadap pengunjung Lebaran. Tetapi untuk keperluan tersebut Tim SAR Parangtritis mengeluh kurangnya sarana pengamanan, terutama sudah tidak mempunyai rambu-rambu peringatan. Seperti peringatan bahaya mandi di laut bagi pengunjung.
Menurut Sekretaris Tim SAR Parangtritis M Taufiq, sebenarnya upaya pengadaan rambu-rambu peringatan sudah diupayakan pada tahun 2009 yang dananya diperoleh dengan cara patungan anggota Tim SAR. Habis Rp 1,5 juta, tetapi sekarang sudah rusak. Untuk pengadaan baru sudah mengajukan permohonan dana ke Kesbangpolinmas Bantul, tetapi belum diberi.
“Kalau tidak diberi mungkin kami akan patungan lagi, walaupun dana yang Rp 1,5 juta untuk pembuatan rambu-rambu tahun 2009 belum ada yang mengganti,” kata M Taufiq.